Minggu, 27 Februari 2011

Stroke

STROKE

Dialog Interaktif Radio Mahardika Bondowoso

Selasa, 22 Februari 2011

dr.Agoes Soetanto

PUSKESMAS PUJER

Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke.

Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.

Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.

Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.

Apa Stroke itu ?

Stroke termasuk penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan kematian jaringan otak, karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Menurut WHO : gejala-gejala deficit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan yang lain dari itu.

Ada berapa macam stroke ?

Stroke umumnya ada 2 macam yang iskemik dan yang hemoragik. Yang iskemik disebabkan aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Yang hemoragik disebabkan pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.




Bagaimana mengetahui gejala stroke ?

Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution).

Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.

Gejala-gejala stroke :

  1. Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.
  2. Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.
  3. Penglihatan ganda.
  4. Pusing.
  5. Bicara tidak jelas (rero).
  6. Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
  7. Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
  8. Pergerakan yang tidak biasa.
  9. Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.
  10. Ketidakseimbangan dan terjatuh.
  11. Pingsan.

Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi.

Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas.

Bagaimana mendiagnosa stroke ?

Anamnese perjalanan penyakitnya dan pemeriksaan fisik. Untuk menentukan kerusakan otak sekaligus evaluasinya ada 2 cara : Computed Tomography (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.

Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab dari stroke, apakah perdarahan atau tumor otak. Kadang dilakukan angiografi yaitu penentuan susunan pembuluh darah/getah bening melalui kapilaroskopi atau fluoroskopi.

Apa saja faktor resiko stroke ? Apa faktor resiko itu ?

Penyakit atau keadaan yang menyebabkan atau memperparah stroke disebut dengan Faktor Risiko Stroke.

Penyakit tersebut di atas antara lain Hipertensi, Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, Hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Keadaan yang dapat menyebabkan stroke adalah usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa (negro/spanyol), jenis kelamin (pria), kurang olah raga.

Bagaimana agar tidak kena stroke ?

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Selagi stroke masih bisa dicegah, kenapa tidak mencoba?

Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus dijalankan. Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan si pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke.

Bagaimana penangan stroke ?

Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.

Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke

Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke.

Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan

Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang.

Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid. Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator (alat bantu bernapas) untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat. Di samping itu, perlu perhatian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena penekanan).

Harapan kesembuhan bagi penderita stroke ?

Ada sekitar 30%-40% penderita stroke yang masih dapat sembuh secara sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kurang dari itu. Hal ini penting agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa seperti jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih bisa disembuhkan.

Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit 48-72 jam setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu dilakukan adalah pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk mengurangi komplikasi akibat stroke dan berupaya mengembalikan keadaan penderita kembali normal seperti sebelum serangan stroke.

Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya dilakukan secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien stabil. Tiap pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan pasien. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.

.

Minggu, 20 September 2009

Sinusitis

SINUSITIS

Dr.Agoes Soetanto


Sinusitis penyakit yang terjadi pada organ penciuman yaitu hidung, termasuk dalam penyakit THT. Apa itu sinusitis ? Bagaimana terjadinya ? Faktor apa saja yang menjadi penyebabnya ? Macamnya apa ? Gejalanya apa ? Dan bagaimana cara pengo-batannya ? Juga termasuk penyakit mahal ? Akan kita coba uraikan satu persatu.


Penyakit mahal

Di Amerika biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan per tahun 3,5 miliar AS$, yang mana 1,8 milar AS$ untuk anak usia 12 tahun.


Anatomi sinus

Letak sinus paranasal ada empat buah, yaitu : 1 pasang di kanan dan kiri pipi disebut sinus maksilaris (letak di rahang atas), 1 dibagian depan kepala daerah dahi ditengah disebut sinus frontalis, 1 dibagian belakang dari tulang hidung di bawah tulang frontalis disebut sinus etmoidalis dan yang 1 letaknya dipaling belakang dari sinus etmoidalis pada tulang sphenoid disebut sinus sphenoid. Pada anak hanya ada 2 sinus maksilaris dan etmoidalis yang berkembang.


Fungsi sinus paranasal

Belum ada persesuaian pendapat mengenai fungsi sinus paranasal ini, karena sinus-sinus ini terbentuk akibat pertumbuhan tulang muka. (Ada yang berpendapat sebagai pengatur kondisi udara(air conditioning), pengatur suhu (thermal insulator), membantu keseimbangan kepala, resonansi suara)


Apa itu sinusitis ?

Sinusitis merupakan suatu peradangan dari mukosa sinus paranasal. Jadi peradangan dari selapis dinding sel pada rongga hidung. Bila mengenai beberapa sinus disebut multi-sinusitis, semuanya terkena disebut pansinusitis. Yang paling sering terkena adalah sinus maksilaris, karena : 1. sinus paranasal yang terbesar ; 2. muara keluar sinus ini lebih tinggi dari dasar (pengeluaran secret hanya bergantung silia) ; 3.dasar sinus ini adalah akar gigi jadi peradangan pada gigi bisa menyebabkan penjalaran infeksi ; 4. muara keluar terletak pada ruang hidung bagian tengah (konka medius) sekitar hiatus semilunaris yang sempit, sehingga mudah tersumbat.


Bagaimana peggolongan sinusitis ?

Seperti penyakit infeksi lainnya sinusitis dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Ada yang membagi menjadi 3 klasifikasi (menurut Adam):

1.Sinusitis akut : beberapa hari sampai beberapa minggu infeksinya.

2.Sinusitis subakut : beberapa minggu sampai beberapa bulan infeksinya.

3.Sinusitis kronis : beberapa bulan sampai beberapa tahun infeksinya.

Ada juga yang berpedoman bila lebih dari 3 bulan termasuk dalam sinusitis kronis. Penggolongan yang tepat berdasarkan gambaran histopatologik tapi tidak rutin dikerja-kan.


Sinusitis Akut

Peradangan dari mukosa paranasal yang bersifat mendadak, yang dimulai dengan penyumbatan ostium, oleh infeksi, obstrusi mekanis atau alergi. Bisa merupakan penyebaran dari infeksi gigi.

Penyebabnya : rhinitis akut, infeksi faring (faringitis, adenoiditis, tonsillitis akut), infeksi gigi molar 1, 2, 3 atas, serta premolar 1 dan 2, berenang dan menyelam dan trauma.

Faktor predisposisi (semua yang menyebabkan obstruksi mekanik): deviasi septum nasi, corpus alienum hidung, polip dan tumor rongga hidung, rhinitis kronis, rhinitis alergi, lingkungan berpolusi, udara dingin dan kering (menyebabkan perubahan pada silia dan kerusakn silia).

Gejala kliniknya : demam, rasa lesu, hidung tersumbat, nyeri pada daerah sinus yang terkena, dijumpai ingus kental bisa berbau dan dirasakan mengalir ke nasofaring.

Pada pemeriksaan klinik ditemukan : pembengkakan daerah muka (s.maksilaris : pipi dan kelopak mata bawah ; s.frontalis : dahi dan kelopak mata atas), rhinoskopi anterior tampak mukosa konka hyperemia dan oedem, transiluminasi kamar gelap gambaran bulan sabit di bawah mata kurang terang. Pada pemeriksaan radiology posisi Waters, PA dan Lateral tampak perselubungan/penebalan mukosa atau batas air-udara (air-fluid level) pada sinus yang sakit.

Pemeriksaan mikrobiologik : sekret hidung ditemukan macam2 bakteri yang berupa flora normal hidung atau kuman pathogen (pneumococcus, streptococcus, staphylococcus dan haemophilus influenzae), bisa ditemukan virus atau jamur.

Pengobatan : medikamentosa : antibiotic 10-14 hari, dekongestan local, analgetika.


Sinusitis Kronis

Sinusitis kronis kelanjutan dari sinusitis akut.

Gejala klinik : ada secret di hidung dan nasopharing, rasa tidak enak ditenggorokkan, pendengaran terganggu (tuba eustchius tersumbat), sakit kepala (biasanya pagi hari), bisa disertai gejala pada mata (berair), gejala saluran napas, gejala gastrointestinal (tertelan mukopus). Gejala bisa ringan hanya ada post nasal drip nasopharing. Pada pemeriksaan tidak ada pembengkakan di muka, hanya ada secret kental (nanah) di meatus medius dan superior (rhinoskopi anterior), juga dijumpai pada nasopharing (rhinoskopi posterior). Pemeriksaan bakteriologik sama dengan sinusitis akut.

Untuk menegakkan diagnosa : anamnesa harus cermat, pemeriksaan rhinoskopi anterior an posterior ada secret kental, pemeriksaan penunjang : transiluminasi (untuk s. maksilaris dan frontalis), pemeriksaan radilogik, pungsi sinus maksilaris, sinoskopi, pemeriksaan histopatogi dari jaringan sinis. (bias dengan CT scan dan MRI biaya relative mahal)

Terapi :

1. Konservatif : obat dekongestan, antibiotika, obat anti alergi, obat mukolitik, analgesic, diatermi (10 hari),
perbaikan lingkungan sekitar pasien (menghilangkan polutan), pungsi dan irigasi sinus, antrostomi intrnasal

(1 minggu 2 x, bila 6 x tetap banyak berarti mukosa sinus tidak dapat kembali normal).

2.Radikal : mengangkat mukosa yang patologik dan membuat drainase pada sinus yang terkena, untuk s.maksila

operasinya Caldwell-Luc, u/ s. etmoidalis dilakukan edmpidektomi, u/ s. frontalis opersi Killian.

Komplikasi : osteomielitis dan abces subperiostal, kelainan orbita (oedema palpebra, selulitis orbita, abces orbita, thrombosis sinus cavernosis), kelainan intracranial (meningitis, abces ekstradural/subdural, abces otak), kelainan

paru bronchitis kronik, bronkiektasis (sinobronkitis)


Berikut ini adalah upaya pencegahan sinusitis yang efek­tif untuk mengurangi penderitaan, bahkan mengatasinya, yaitu:

(1)Berhenti merokok jika penderita seorang perokok. Ro­kok tidak hanya musuh jantung dan paru-paru, tetapi juga sinus. Rokok berefek mengeringkan selaput lendir lunak di dalam saluran lendir. Oleh karena itu, wajar terjadi jika seorang perokok mudah menderita flu.

(2)Mandi air hangat sedikit lebih lama sangat baik bagi penderita sinusitis. Uap hangat yang terembus dari air mandi ini akan mencairkan dahak yang kental dan su­lit dikeluarkan. Mandi sauna juga sangat baik bagi pen­derita sinusitis.

(4)Minum banyak akan mengencerkan dahak. Jika dahak lebih encer, semakin kecil kemungkinan terjadinya sum­batan sinusitis.

(5)Obat-obatan dekongestan—yang diisap, dihirup, berupa pil, atau obat semprot—dapat membantu penderita sinusitis. Dekongestan menghindarkan sinus-sinus yang tersumbat dari infeksi karena efeknya mengeringkan ja­ringan-jaringan hidung yang membengkak. Obat semprot tidak dapat digunakan terlalu lama karena dapat membuat iritasi dinding halus pada hidung. Pengguna­annya sekitar seminggu atau sesuai petunjuk dokter. Namun jika pemakaian dihentikan sebelum waktunya, dinding-dinding tersebut dapat kembali tersumbat.

(6) Jangan bersin kuat-kuat, karena dapat merangsang si­nus.

(7)Penderita sinus perlu lebih cermat merawat kesehatan gigi dan gusi, karena ada kalanya kuman-kuman yang terdapat pada gigi dan gusi menyeberang ke sinus.

(8)Olahraga angkasa dan laut seperti: terjun payung, me­nyelam, ski, berenang, dan selancar hendaknya dihindari agar tidak timbul perubahan tekanan di dalam kepala yang menyebabkan ingus sulit dikeluarkan.

(9)Tangan harus sering dicuci walaupun jarak tangan de­ngan sinus relatif jauh. Sering terjadi, sinusitis berlang­sung setelah seseorang menderita pilek atau alergi yang tidak sembuh-sembuh. Virus pilek ini sering terbawa oleh tangan yang kotor.


Tidak ada pantangan makanan bagi penderita sinusitis. Yang penting adalah gizi yang cukup dan seimbang. Ma­kanan yang pedas sangat baik, tentu saja bagi penderita sinusitis yang menyukai rasa pedas, asal makanan pedas itu tidak menyebabkan diare. Makanan pedas dapat membuat sinus yang tersumbat dahak terbuka. Bahan kimia kapsain yang terkandung dalam cabai akan merangsang saraf-saraf di mulut dan tenggorkan sehingga memacu hidung menge­luaran ingus. Oleh karena itu, sewaktu kepedasan, ingus keluar dari hidung

Penderita yang tidak menyukai pedas dapat menempuh cara lain seperti makan makanan yang hangat, misalnya sup ayam, soto, bakso, atau sejenisnya.

Beberapa cara untuk mencegah sinusitis :

  1. Bila flu lebih dari 5 hari dan tidak kunjung sembuh, maka segeralah berobat ke dokter.
  2. Minum obat yang diberikan oleh dokter agar segera terbebas dari penyakit flu tersebut.
  3. Jika Anda memiliki alergi, hindarilah hal-hal yang dapat menyebabkan Anda terkena alergi.
  4. Hindari ketegangan jiwa dan terlalu lelah. Kedua hal tersebut membuat daya tahan tubuh menurun.
  5. Istirahat dengan cukup.
  6. Olah raga secara teratur.

Baru-baru ini, USC University Hospital Beijing melaporkan bahwa madu dapat mem-bantu meredakan sinusitis kronis.

Dan jauh sebelumnya, Alquran telah mengatakan madu adalah "obat bagi manusia".

Pemakaian antibiotika yang baik dan benar

ANTIBIOTIKA

Antibiotika sebagian masyarakat mengenal sebagai anti infeksi, suatu obat yang dapat digunakan untuk :
  • membunuh kuman (bakteri/virus/protozoa)(bakteriositik)
  • mencegah bertambahnya kuman (bakteristatik)
Pemakaian antibiotika sering kali banyak disalah gunakan oleh masyarakat awam, karena :
  • mudah mendapatkannya
  • kurang mengerti pemakaiannya
  • berpedoman pada pengobatan yang dulu, dengan gejala penyakit yang mirip diberi obat tsb kok sembuh
  • apotek/toko obat kurang memberikan penjelasan yang jelas kepada konsumen pemakai obat
  • sudah merasa enak/sembuh dengan minum <>
Bahayanya bila memakai antibiotik tidak sesuai dosis dan indikasinya :
  1. membuat kuman jadi resisten (kebal terhadap obat tersebut)
  2. biaya penyembuhan makin banyak yang dikeluarkan
  3. banyak flora normal tubuh kita mati terjadi gangguan keseimbangan mudah timbul penyakit
Biasakan menggunakan antiobiotika sesuai anjuran dokter anda atau tanyakan pada apotek/toko obat di tempat anda beli cara pemakaian obat yang benar. Pada umumnya pemberian antibiotika minimal 3 hari untuk 1 kali pengobatan (paling lama 2 minggu) dan diberikan sesuai dosisnya bisa 1 hari 2 kali, atau 1 hari 3 kali (umumnya) atau 1 hari 4 kali tergantung jenis obatnya. Biasakan agar tidak setiap ada demam kita berikan antibiotika kecuali demamnya tinggi >38,5 derajat celcius. Salah satu tanda infeksi adalah demam tapi tidak semua demam perlu antibiotika.

Jumat, 18 September 2009

Sejarah apotek K24 Bondowoso


Apotek K24 Bondowoso dibuka pada tahun 2008 dengan maksud memberikan kemudahan pada masyarakat bondowoso khususnya maupun para pendatang (wisatawan, para salesman, para investor dan lain-lain) umumnya yang ada di kabupaten bondowoso dalam penyediaan obat pada jam-jam malam.

Apotek K24 adalah apotek jaringan (waralaba) yang :
  1. Bukanya full 24 jam.
  2. Komplet untuk semua penyakit.
  3. Hari libur nasional tetap buka (Lebaran dan Natalan).
  4. Menerima konsultasi masalah obat dengan APOTEKER standby selama senin s/d jumat dari jam 08.00 s/d 21.30 WIB secara gratis.
  5. Melayani pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat.
  6. Melayani pemeriksaan tekanan darah secara gratis.
  7. Layanan dokter praktek umum (senin s/d jumat dari jam 19.00 s/d 21.00 WIB).
  8. Harga pagi, sore dan malam tetap sama.
  9. Memberikan pelayanan delivery order wilayah kota radius 1 s/d 2 km dengan pemesanan minimum Rp 50.000,- dari hari senin s/d jumat pukul 08.00 s/d 20.30 WIB ; hari sabtu dan minggu pukul 16.00 s/d 20.30 WIB.
  10. Menggunakan sistem modern.
Grand opening K24 Bondowoso pada tanggal 8 Maret 2008. Yang mana pada saat itu digelar acara pemeriksaan, pengobatan gratis untuk masyarakat sekitarnya, pemeriksaan gula darah dengan indikasi dari dokter dan pengukuran body mass index (BMI) serta pelepasan balon gas berhadiah voucher Rp 250.000,- (ada 4 buah balon gas). Dan yang beruntung seorang bapak dari jember.