SINUSITIS
Dr.Agoes Soetanto
Sinusitis penyakit yang terjadi pada organ penciuman yaitu hidung, termasuk dalam penyakit THT. Apa itu sinusitis ? Bagaimana terjadinya ? Faktor apa saja yang menjadi penyebabnya ? Macamnya apa ? Gejalanya apa ? Dan bagaimana cara pengo-batannya ? Juga termasuk penyakit mahal ? Akan kita coba uraikan satu persatu.
Penyakit mahal
Di Amerika biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan per tahun 3,5 miliar AS$, yang mana 1,8 milar AS$ untuk anak usia 12 tahun.
Anatomi sinus
Letak sinus paranasal ada empat buah, yaitu : 1 pasang di kanan dan kiri pipi disebut sinus maksilaris (letak di rahang atas), 1 dibagian depan kepala daerah dahi ditengah disebut sinus frontalis, 1 dibagian belakang dari tulang hidung di bawah tulang frontalis disebut sinus etmoidalis dan yang 1 letaknya dipaling belakang dari sinus etmoidalis pada tulang sphenoid disebut sinus sphenoid. Pada anak hanya ada 2 sinus maksilaris dan etmoidalis yang berkembang.
Fungsi sinus paranasal
Belum ada persesuaian pendapat mengenai fungsi sinus paranasal ini, karena sinus-sinus ini terbentuk akibat pertumbuhan tulang muka. (
Apa itu sinusitis ?
Sinusitis merupakan suatu peradangan dari mukosa sinus paranasal. Jadi peradangan dari selapis dinding sel pada rongga hidung. Bila mengenai beberapa sinus disebut multi-sinusitis, semuanya terkena disebut pansinusitis. Yang paling sering terkena adalah sinus maksilaris, karena : 1. sinus paranasal yang terbesar ; 2. muara keluar sinus ini lebih tinggi dari dasar (pengeluaran secret hanya bergantung silia) ; 3.dasar sinus ini adalah akar gigi jadi peradangan pada gigi bisa menyebabkan penjalaran infeksi ; 4. muara keluar terletak pada ruang hidung bagian tengah (konka medius) sekitar hiatus semilunaris yang sempit, sehingga mudah tersumbat.
Bagaimana peggolongan sinusitis ?
Seperti penyakit infeksi lainnya sinusitis dibagi menjadi beberapa klasifikasi.
1.Sinusitis akut : beberapa hari sampai beberapa minggu infeksinya.
2.Sinusitis subakut : beberapa minggu sampai beberapa bulan infeksinya.
3.Sinusitis kronis : beberapa bulan sampai beberapa tahun infeksinya.
Sinusitis Akut
Peradangan dari mukosa paranasal yang bersifat mendadak, yang dimulai dengan penyumbatan ostium, oleh infeksi, obstrusi mekanis atau alergi. Bisa merupakan penyebaran dari infeksi gigi.
Penyebabnya : rhinitis akut, infeksi faring (faringitis, adenoiditis, tonsillitis akut), infeksi gigi molar 1, 2, 3 atas, serta premolar 1 dan 2, berenang dan menyelam dan trauma.
Faktor predisposisi (semua yang menyebabkan obstruksi mekanik): deviasi septum nasi, corpus alienum hidung, polip dan tumor rongga hidung, rhinitis kronis, rhinitis alergi, lingkungan berpolusi, udara dingin dan kering (menyebabkan perubahan pada silia dan kerusakn silia).
Gejala kliniknya : demam, rasa lesu, hidung tersumbat, nyeri pada daerah sinus yang terkena, dijumpai ingus kental bisa berbau dan dirasakan mengalir ke nasofaring.
Pada pemeriksaan klinik ditemukan : pembengkakan daerah muka (s.maksilaris : pipi dan kelopak mata bawah ; s.frontalis : dahi dan kelopak mata atas), rhinoskopi anterior tampak mukosa konka hyperemia dan oedem, transiluminasi kamar gelap gambaran bulan sabit di bawah mata kurang terang. Pada pemeriksaan radiology posisi Waters, PA dan Lateral tampak perselubungan/penebalan mukosa atau batas air-udara (air-fluid level) pada sinus yang sakit.
Pemeriksaan mikrobiologik : sekret hidung ditemukan macam2 bakteri yang berupa flora normal hidung atau kuman pathogen (pneumococcus, streptococcus, staphylococcus dan haemophilus influenzae), bisa ditemukan virus atau jamur.
Pengobatan : medikamentosa : antibiotic 10-14 hari, dekongestan local, analgetika.
Sinusitis Kronis
Sinusitis kronis kelanjutan dari sinusitis akut.
Gejala klinik : ada secret di hidung dan nasopharing, rasa tidak enak ditenggorokkan, pendengaran terganggu (tuba eustchius tersumbat), sakit kepala (biasanya pagi hari), bisa disertai gejala pada mata (berair), gejala saluran napas, gejala gastrointestinal (tertelan mukopus). Gejala bisa ringan hanya ada post nasal drip nasopharing. Pada pemeriksaan tidak ada pembengkakan di muka, hanya ada secret kental (nanah) di meatus medius dan superior (rhinoskopi anterior), juga dijumpai pada nasopharing (rhinoskopi posterior). Pemeriksaan bakteriologik sama dengan sinusitis akut.
Untuk menegakkan diagnosa : anamnesa harus cermat, pemeriksaan rhinoskopi anterior an posterior ada secret kental, pemeriksaan penunjang : transiluminasi (untuk s. maksilaris dan frontalis), pemeriksaan radilogik, pungsi sinus maksilaris, sinoskopi, pemeriksaan histopatogi dari jaringan sinis. (bias dengan CT scan dan MRI biaya relative mahal)
Terapi :
perbaikan lingkungan sekitar pasien (menghilangkan polutan), pungsi dan irigasi sinus, antrostomi intrnasal
(1 minggu 2 x, bila 6 x tetap banyak berarti mukosa sinus tidak dapat kembali normal).
2.Radikal : mengangkat mukosa yang patologik dan membuat drainase pada sinus yang terkena, untuk s.maksila
operasinya Caldwell-Luc, u/ s. etmoidalis dilakukan edmpidektomi, u/ s. frontalis opersi Killian.
Komplikasi : osteomielitis dan abces subperiostal, kelainan orbita (oedema palpebra, selulitis orbita, abces orbita, thrombosis sinus cavernosis), kelainan intracranial (meningitis, abces ekstradural/subdural, abces otak), kelainan
paru bronchitis kronik, bronkiektasis (sinobronkitis)
Berikut ini adalah upaya pencegahan sinusitis yang efektif untuk mengurangi penderitaan, bahkan mengatasinya, yaitu:
(1)Berhenti merokok jika penderita seorang perokok. Rokok tidak hanya musuh jantung dan paru-paru, tetapi juga sinus. Rokok berefek mengeringkan selaput lendir lunak di dalam saluran lendir. Oleh karena itu, wajar terjadi jika seorang perokok mudah menderita flu.
(2)Mandi air hangat sedikit lebih lama sangat baik bagi penderita sinusitis. Uap hangat yang terembus dari air mandi ini akan mencairkan dahak yang kental dan sulit dikeluarkan. Mandi sauna juga sangat baik bagi penderita sinusitis.
(4)Minum banyak akan mengencerkan dahak. Jika dahak lebih encer, semakin kecil kemungkinan terjadinya sumbatan sinusitis.
(5)Obat-obatan dekongestan—yang diisap, dihirup, berupa pil, atau obat semprot—dapat membantu penderita sinusitis. Dekongestan menghindarkan sinus-sinus yang tersumbat dari infeksi karena efeknya mengeringkan jaringan-jaringan hidung yang membengkak. Obat semprot tidak dapat digunakan terlalu lama karena dapat membuat iritasi dinding halus pada hidung. Penggunaannya sekitar seminggu atau sesuai petunjuk dokter. Namun jika pemakaian dihentikan sebelum waktunya, dinding-dinding tersebut dapat kembali tersumbat.
(6) Jangan bersin kuat-kuat, karena dapat merangsang sinus.
(7)Penderita sinus perlu lebih cermat merawat kesehatan gigi dan gusi, karena ada kalanya kuman-kuman yang terdapat pada gigi dan gusi menyeberang ke sinus.
(8)Olahraga angkasa dan laut seperti: terjun payung, menyelam, ski, berenang, dan selancar hendaknya dihindari agar tidak timbul perubahan tekanan di dalam kepala yang menyebabkan ingus sulit dikeluarkan.
(9)Tangan harus sering dicuci walaupun jarak tangan dengan sinus relatif jauh. Sering terjadi, sinusitis berlangsung setelah seseorang menderita pilek atau alergi yang tidak sembuh-sembuh. Virus pilek ini sering terbawa oleh tangan yang kotor.
Tidak ada pantangan makanan bagi penderita sinusitis. Yang penting adalah gizi yang cukup dan seimbang. Makanan yang pedas sangat baik, tentu saja bagi penderita sinusitis yang menyukai rasa pedas, asal makanan pedas itu tidak menyebabkan diare. Makanan pedas dapat membuat sinus yang tersumbat dahak terbuka. Bahan kimia kapsain yang terkandung dalam cabai akan merangsang saraf-saraf di mulut dan tenggorkan sehingga memacu hidung mengeluaran ingus. Oleh karena itu, sewaktu kepedasan, ingus keluar dari hidung
Penderita yang tidak menyukai pedas dapat menempuh cara lain seperti makan makanan yang hangat, misalnya sup ayam, soto, bakso, atau sejenisnya.
Beberapa cara untuk mencegah sinusitis :
- Bila flu lebih dari 5 hari dan tidak kunjung sembuh, maka segeralah berobat ke dokter.
- Minum obat yang diberikan oleh dokter agar segera terbebas dari penyakit flu tersebut.
- Jika Anda memiliki alergi, hindarilah hal-hal yang dapat menyebabkan Anda terkena alergi.
- Hindari ketegangan jiwa dan terlalu lelah. Kedua hal tersebut membuat daya tahan tubuh menurun.
- Istirahat dengan cukup.
- Olah raga secara teratur.
-
Baru-baru ini, USC University Hospital Beijing melaporkan bahwa madu dapat mem-bantu meredakan sinusitis kronis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar